Ok, kali ini aku akan membahas tentang masalah ku dengan maya dan teman-tema, masalah ini memang sudah berlalu sekitar sebulan yang lalu. Tapi apa salahnya kalau aku menceritakan awal kejadiannya.
Padahari kamis tanggal 11 February 2010, tepatnya sekitar pukul 21.00 salah seorang temanku bernama garlan tiba-tiba sms aku, dia bilang “ayu kenapako berubah?kenapa aneh tingkah lakumu?kenapako?” aku tesentak kaget, kok dia malah sms aku kayak gitu. Aku membalas sms-nya “memangnya saya kenapa?berubah kayak gimana?” mungkin dia bilang begitu, karena sikapku yang belakangan ini aneh terhadap dia, kita memang jarang sekali bicara semenjak adanya suatu kejadian, dan belakangan ini aku memang sering mengajak dia berbicara. Trus dia membalas smsku dan berkata “kalau ada yang terjadi dengan saya jangan pernah berubah”, hah? Ini maksudnya apa?dia mau kemana?apakah dia mau pindah sekolah? Itulah seputar pertanyaan yang ada di otakku saat ini. Dan aku membalas “memangnya kau mau kemana?” tak lama kemudian smsnya kembali masuk, “biarkan waktu yang menjawab”. .hah?dia mau kemana?kayaknya dia mau pindah sekolah… dengan sadar sesadar sadarnya air mataku jatuh, alias nangis, aku langsung sms cia dan menyuruhnya untuk menelfonku, tak cukup semenit ada panggilan masuk, dan sudah pasti itu cia, aku pun mengangkat telfonnya dengan suara terbata-bata..
Ayu: halo cia? (sambil nangis)
Cia: iya, kenapako ayu? Kenapako nangis?
Ayu: (hiks..hiks) cia…
{maaf kayaknya terlalu lebay, tapi, yah beginilah kalau orang nangis}
Cia: (sambil nangis,,hiks..hiks) kenapako ayu?
Ayu: garlan barusan sms ka, dia bilang aneh tingkah lakuku
Cia: trus kenapako nangis? (cia juga dalam keadaan nangis)
Ayu: waktu saya Tanya aneh kayak gimana tingkah lakuku, dia malah bilang “kalau ada yang terjadi sama saya, jangan pernah berubah”
Cia: iya ayu, saya juga dikirimkan sms kayak gitu, mungkin dia send all
Ayu: hiks..hiks (nangis)
Cia: sudah yu, tidak usah nangis,,
Ayu: iya,,makasih..
Setelah aku menerima telfon dari cia, aku terus mendapat send all dari garlan. Aku nangis begitupun dengan cia Karena dia juga mendapat send all dari garlan. Tepat sekitar 22.00 aku mendapat sms dari mahfud, dia bilang “tidak usah nangis, garlan itu temn kita, dia akan baik-baik saja”,,tapi kayaknya kata-kata itu tidak mempan, karena aku masih saja nangis. Hingga akhirnya aku tertidur.
Keesokan harinya…….
Aku pergi kesekolah dengan keadaan yang kurang sehat, mungkin Karena bawaan nangis semalam. Aku datang dengan keadaan kelopak mata terlipat-lipat seakan-akan sangat jelas bahwa semalam aku nangis, aku datang langsung menempati tempat duduk dibagian belakang dengan tujuan tidak ada temanku yang bertanya “kenapa?”..tapi strategi ini tidak cukup bagus, salah seorang temanku mendekatiku dan bertanya “ada apa?, kayaknya habis nangis” aku hanya menggeleng, tak sedikit yang bertanya begitu padaku, bahkan cia juga mendapat pertanyaan yang sama sepertiku karena semalam dia juga nangis sehingga matanya merah seperti aku. Mungkin pada saat itu teman kelasku melihatku dan cia yang selalu berbisik-bisik, bahkan pada saat kami berbisik-bisik kami tiba-tiba nangis, inilah di mana awalnya orang-orang curiga.
Temanku yang bernama adenine dan tabayyun, bertanya pada aku dan cia “pasti nangis karena garlan”, kami tidak menjawab..mereka pun berkata “kami juga dapat send all nya semalam”, lagi-lagi kami tidak membalas. Maya dan teman-teman yang lainnya melihat kami dengan curiga..mereka seakan-akan juga ingin tau apa masalahnya, tapi ini rahasia, tidak boleh sebarkan. Akhirnya mereka kelihatan marah. Nurul yang emosinya tidak bisa ditahan lagi, akhirnya send all ke nomor krisna dengan bahasa yang kurang sopan. Akhirnya teman-temanku yang dimaksud dalam send all nurul itupun tersinggung. Dan tejadi perpecahan kelompok, antara kelompokku yang terdiri dari aku (ayu), cia,arvie,bayun,adenine,nurul dan kelompok maya yang terdiri dari maya,putri,yasmine,dan nadya. Permusuhan ini berlangsung sekitar 1 minggu.
Dan puncak pertengkaran kami pada hari senin, waktu itu mata pelajaran ke 2 yaitu matematika, kebetulan ada ulangan matematika. Saat ulangan berlangsung, salah seorang temanku yang berasal dari kelompoknya maya selalu bertanya tentang ulangan itu, akupun marah dan berkata “ingat..lagi ulangan,jangan banyak bertanya”, saat itu kelas lagi sunyi,tak ada suara, dan pastinya suaraku kedengaran besar. Temanku itu tersinggung dan kemudian berkata “we..janganko tawwa bertanya, marah-marah otak kalkulator”..what?otak kalkulator?saya tidak terlalu merasa..sejak saat itu kami tidak pernah ngobrol-ngobrol..eh,tapi satu minggu kemudian, tidak tau kenapa, udara lagi panas dengan terik matahari yang begitu menyengat,nggak ada hujan,nggak ada acara maaf-maafan,jabatan tangan,tiba-tiba kami saling bicara walaupun nggak terlalu banyak yang mau di bicarakan, paling Cuma yang penting-penting saja, misalnya Tanya PR, atau bertanya besok ada ulangan atau tidak. Sebenarnya kami juga masih ada rasa GENGSI. Tapi ini tidak berlangsung lama, kamipun tiba-tiba akrab kembali,bermain bersama, cerita-cerita bersama. Hehe,ya…sebut saja kalau ini adalah salau satu cirri khas kelas 8.2, jika ada pertengkaran, pasti tidak ada acara minta maaf, paling nanti akrab sendiri..dan garlan pun (teman kita yang juga paling baik) juga tidak apa-apa,dia juga tidak pindah sekolah.. hehe sekian dulu ceritaku..
Posting Komentar